[Ficlet] Right Man’s Hand

Author: ditjao

Cast: Jeon Wonwoo & Oh Hayoung

Genre: Fluff Length : Ficlet Rating : Teen

Credit Poster: thanks to Charisma Girl @ Cafe Poster ❤


*

Pada hakikatnya, wanita memang lebih baik dicintai daripada mencintai.

* * *

Senja mulai merayap di ufuk barat ketika Wonwoo sampai di halaman ke-137 manhwa-nya, bertepatan dengan suara gaduh yang didengarnya dari arah samping kirinya. Dari balik dinding penyekat setinggi dadanya yang membatasi balkon apartemennya dengan kamar sebelah, sosok Hayoung muncul dengan kaki kanannya yang menapak terlebih dulu di atas permukaan dinding penyekat. Barulah setelah kaki kirinya ikut berpijak, Hayoung meloncat dari atas sana dan mendaratkan kedua kakinya secara sempurna di lantai balkon apartemen Wonwoo. Tanpa rasa sungkan, Hayoung yang Wonwoo kenal sebagai pemanjat ulung semenjak kanak-kanak itu ikut mendudukkan dirinya di kursi kayu yang berada persis di samping kursi yang diduduki Wonwoo.  

Apartemen mereka sama-sama berdesain minimalis, dengan luas yang tidak kalah minimalis pula. Maklum, harga apartemen yang terletak di area pemukiman padat penduduk dengan hiruk-pikuk perkotaannya ini memang tidak seberapa. Tetapi, ibu Wonwoo yang merupakan sarjana desain interior berhasil menyulap balkon kediaman keluarganya menjadi ruang bersantai yang cantik, dihias oleh dua buah kursi, satu buah meja, dan beberapa pot bunga serta ditambah dengan pemandangan dari jalanan yang membelah kawasan Sancheon-dong yang disuguhkan dari atas balkonnya. Dibandingkan apartemen Hayoung, keluarganya harus puas dengan hanya memanfaatkan balkon apartemen mereka sebagai sarana untuk menjemur cucian. Itulah mengapa Hayoung lebih suka menghabiskan waktunya bersama tetangga sekaligus sahabat karibnya sejak kecil, Jeon Wonwoo, sembari menumpang bersantai di balkon apartemen lelaki itu. Dulu hingga sekarang, keduanya seringkali membicarakan banyak hal di sini. Mulai dari membahas berapa banyak jumlah bintang yang bertebaran di langit malam, sampai obrolan iseng seperti; berapa banyak jumlah ketombe yang ada di kepala Wonwoo? Tapi itu dulu, sewaktu Wonwoo masih merupakan bocah tengil yang malas mandi.

“Tadi siang di kampus, Junhui menyatakan perasaannya padaku.” Hayoung mengawali percakapan mereka sore itu. Kepalanya bersandar pada sandaran kursi dengan kedua kaki panjangnya yang diselonjorkan ke depan, terlihat santai bak tuan rumah. Matanya menerawang menatap lembayung senja yang terhampar di langit sore yang menaungi mereka.

Wonwoo mendelik ke arah Hayoung sebentar sebelum kembali memfokuskan matanya menikmati adegan pertarungan yang tergambar di dalam manhwa. “Wah, itu berita bagus.”

“Tapi aku belum benar-benar menjawabnya, aku bilang ingin pikir-pikir dulu.”

Wonwoo bungkam. Antara harus membagi konsentrasinya mendengarkan kisah Hayoung dan berempati akan nasib sang tokoh utama yang sebentar lagi terancam harus meregang nyawa di tangan sang musuh.

“Aku hanya merasa Junhui bukanlah laki-laki yang tepat.” Hayoung melanjutkan, walaupun Wonwoo tidak bertanya.

Wonwoo menyerah. Mau tak mau kelihatannya ia memang harus mengorbankan salah satu. Penuturan Hayoung berhasil menyulut rasa ingin tahunya.

“Kenapa begitu?”

“Kau tahu sendiri, aku tidak mau menjalani suatu hubungan yang sia-sia. Aku percaya pada cinta pertama, seperti takdir yang mempertemukan ibu dan ayahku—yah, walaupun ungkapan cinta pertama kedengarannya sedikit klise. Kalau aku merasa sudah menemukan laki-laki yang tepat, aku akan memintanya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius daripada sekedar membuang-buang waktu untuk berpacaran.”

Wonwoo sudah menutup manhwa-nya dan menaruhnya di atas meja kecil di samping kursinya. Sekarang ia sungguh-sungguh memusatkan perhatian sepenuhnya kepada Hayoung yang masih menerawang memandangi langit yang perlahan-lahan mulai diambil alih oleh warna jingga kemerahan.

“Aku masih belum mengerti. Kau menyukai Junhui, Junhui juga sudah menyatakan perasaannya kepadamu, lalu sekarang di mana letak masalahnya?” tanya Wonwoo heran, meski tidak seheran ketika ia mendengar Hayoung memberitahunya bahwa Junhui baru saja mengungkapkan perasaannya kepada gadis itu hari ini dengan begitu tidak bergairah. Untuk seorang Oh Hayoung yang telah sekian lama memendam perasaan kepada Wen Junhui, seharusnya berita membahagiakan semacam itu bisa diutarakan Hayoung dengan ekspresi yang lebih berbunga-bunga.

“Waktu aku mengatakan kepadanya bahwa aku meminta waktu untuk berpikir, aku sempat memegang tangan Junhui.” Hayoung menjeda kalimatnya seraya mengalihkan pandangannya menuju telapak tangan kanannya. Hayoung menyentuh garis-garis halus di atas permukaannya, seolah-olah masih bisa merasakan sisa-sisa sentuhan tangan Junhui di sana. “Seperti umumnya perasaan orang yang sedang jatuh cinta, aku merasa jantungku berdegup tak karuan ketika tangan kami saling bertaut.”

Hayoung lalu mengembalikan tangannya ke pangkuan, masih sambil memandanginya. Rambut di antara dahinya menjuntai ke bawah ketika gadis itu menundukkan kepala.

“Ibuku pernah bilang, ketika kita memegang tangan laki-laki lalu kita merasakan gugup dan berdebar tak karuan, maka ia bukanlah laki-laki yang tepat untuk dijadikan pendamping hidup. Sebaliknya, carilah laki-laki yang tangannya terasa hangat dan nyaman ketika kau genggam. Laki-laki inilah yang mencintaimu, lebih dari kau mencintainya.”

Hayoung beralih menatap Wonwoo. Sejak dulu ia memang terbiasa berbagi kisah dengan teman masa kecilnya itu, termasuk perihal laki-laki yang ia sukai. Hayoung merupakan tipe yang berterus terang. Tak jarang ia akan bercerita apapun kepada Wonwoo dan meminta saran dari laki-laki itu, meski tak jarang pula Wonwoo hanya akan merespon dengan sekenanya karena terkadang hal-hal bersifat kewanitaan yang diutarakan Hayoung tidak sampai pada penalaran Wonwoo sebagai seorang lelaki. Meski kebanyakan saran yang diberikannya kepada Hayoung lebih sering tidak berguna, Wonwoo tetap setia mendengarkan setiap kali Hayoung menuturkan kisahnya.

Dan Wonwoo tahu, sesi meminta saran kelihatannya akan datang sebentar lagi.

“Jadi menurutmu, apa yang sebaiknya kulakukan? Aku harus menerima Junhui, atau—hmmphh!Hei! Wonwoo! Apa-apaan, sih?!” Hayoung mengomel, tidak terima ketika telapak tangan Wonwoo yang sedikit berkeringat sekonyong-konyong membentur wajahnya dan mendarat di sana selama seper sekian detik. Hayoung buru-buru menyingkirkan tangan Wonwoo dari wajahnya lantas memelototi pemuda itu dengan geram. Si pelaku hanya menyengir tanpa rasa bersalah.

“Kalau tanganku, bagaimana?”

“Hah? Apa?”

“Tanganku. Hangat atau tidak?”

Wajah gadis itu sontak dipenuhi oleh semburat. Meski begitu, Hayoung masih menatap Wonwoo sebal.

“Tanganmu bau.”

“Tapi hangat, ‘kan?”

Semburat kemerahan di wajah Hayoung tampaknya semakin menggandakan diri, jadi gadis itu cepat-cepat membuang muka. Hayoung pura-pura memandangi ubin lantai balkon apartemen Wonwoo.

“Hangat karena cuaca sekarang memang sedang dingin.”

Hayoung beranjak dari kursinya, dan tanpa berpamitan kembali memanjat dinding penyekat yang membatasi apartemen mereka, meninggalkan Wonwoo di belakang yang kini tengah berseru di balik punggungnya.

“Tapi hangat, ‘kan??” ulang Wonwoo sekali lagi.

“Berisik!” seru Hayoung tanpa menoleh. Ia sudah melompat dan berpindah ke balkon apartemennya.

“Setidaknya aku sudah selangkah lebih maju. Kalau menurutmu tanganku hangat, berarti aku hanya tinggal membuatmu berdebar-debar ketika memegang tanganku—hei, Oh Hayoung! Jangan masuk dulu! Aku belum selesai! Aku baru mau bilang kalau kau sebaiknya tidak menerima pernyataan Junhui itu! Hei, Oh Hayoung!”

Hayoung sudah terlanjur masuk ke dalam apartemennya dan membanting pintunya dengan keras.

Cahaya jingga kemerahan semakin memenuhi langit. Malam sebentar lagi akan mengukuhkan tahtanya. Di penghujung hari, lembayung senja akan sirna dan digantikan oleh pekatnya malam. Namun, kelihatannya malam sendiri pun tak akan mampu menghapus rona kemerahan yang tercetak di wajah Hayoung yang saat ini masih terbayang-bayang oleh ucapan Wonwoo.

Bukan tangan Wonwoo yang hangat, memang bukan, melainkan hal lain yang selalu menghangatkan sesuatu dalam diri Hayoung setiap kali mereka berdua menghabiskan waktu bersama. Sesuatu yang sulit dijabarkan ke dalam untaian kata, dan sesuatu yang dirasanya berbeda dari perasaan yang dimilikinya untuk Junhui. Tetapi, Hayoung yang memiliki gengsi tinggi tidak akan mau mengakuinya di hadapan Wonwoo. Ah, mungkin belum.

***

My mother once told me; when you hold a man’s hand and he makes your heart beat faster and he makes you feel giddy and excited, walk away from this man. He is not the man for you. If you hold a man’s hand and he makes you feel warm, safe and secure, hold onto him. This is the man you are going to marry. – unknown.


dibuat dalam rangka perayaan ultahnya wonu tapi yes qu tau its been too late dan keburu basi (ok). btw jangan marah ya karena di sini aku gak pair wonu-nya sama oc. dulu aku terbiasa bikin ff dengan oc tapi itu pun biasanya atas kehendak teman (ada yang request ke aku untuk dibuatkan ff dengan nama oc-nya). tapi sekarang temenku yang sama-sama doyan seventenn minim (lulz), dan memang banyak girlgroup yang aku suka juga jadi aku pikir kenapa gak dibuatkan aja dengan mereka (untuk oc kadang aku kurang dapet feel-nya). kebetulan hayoung biasku dan kebetulan ultahnya sama-sama bulan juli juga, dan kebetulan sama-sama temen satu sekolahnya wonu juga, dan kebetulan ultah mereka deketan kan jadi (dan kemudian digampar). tapi tetep feel free to imagine her as siapapun ok.

maaf telah mengotori mata anda dengan fic tak jelas ini. any suggestions, comments, or criticism are welcomed, asal bukan ngajak berantem. dan yes selamat hari jadi untuk wonwoo dan hayoung! (telat euy)

22 respons untuk ‘[Ficlet] Right Man’s Hand

      1. MBAK DIT ATUHLAH JAN TENDANG OWE GEGARA GAK BALIK-BALIK YHA KAK PADAHAL KEMARIN MALEM UDAH KELAR BACA WAKS ((YHA SERAH U AJA VI))

        DAN

        PLIS

        KAKDIT

        SEJAK KAPAN KAK WONU SAMA KAK HAYOUNG…..
        KOK ALEYNA SEBAGAI ADIKNYA TATAU

        TRUS ASAL U TAU JHA YHA KAK… GRUPNYA DIBOM STIKER SAMA KAK JOLLY GEGARA DIA BAPER HAHAHA ;;; ((didepak kak Jolly))

        KUTATAU LAH KAK APA YANG HARUS KUREVIEW CZ W DASARNYA MANG GABISA REVIEW BISANYA CUMA BIKIN RUSUH ((tendang saja owe ke dorm sebeuntin kak)) DA AKUMAH APA ATUH DIBANDING DITA SENPAI HUHUW DAKU YANG HANYA REREMAHAN KUKIS INI BISANYA MENGKERET DI BALIK PUNGGUNG CHAN UWUWU ((taboqed))

        Yasudahlahyakakiniudahcukupnyepamnyahuwehuwe ;; ((sengaja bikin mata kak Dita juling)) ((taboqed part 2 )) ((kabur bareng Chan))

        Suka

      2. GAK AKU TENDANG KOQ CUMA AKU SIKAT TAHU GORENGNYA GAPAPA YHA.
        KAKAKNYA ALEYNA MUNGKIN WONU YANG FANA ITU VI SEDANGKAN WONU DI SINI WONU YANG LEBIH FANA ;;;
        DEMI PARA OPPA YANG FANA AKU TIADA MAKSUD UNTUK MEMBUAT SIAPAPUN BAPER HUHUHU ;;;;;
        APA ATEUH VI MAH SUKA MERENDAH AYGU YAKIN DA YANG PUNYA VI BAKAL LEBIH BAGUS NANTIKAN AKU DI LAPAKMU OKZIP. SENGAJA REPLY PAKE CAPS JUGA BIAR SAMA-SAMA PUSINQ OK MAKASIH PISAN VI ❤ ❤ ❤

        Suka

      1. HAHAHAHA
        KETAHUILAH KAKA DITA INI FIC BIKIN GEMPAR DUNIA PERSILATAN INDONESIA…ENGGA DING GRUP LINE AJA KEK YANG UDAH DISEBUTIN VI….BHAAAK

        DAN

        OHMAI WONUNYA BERBANDING TERBALIK DENGAN YANG ADA PADA FICNYA SI JULS. INI TUH TEMEN KAMPRET-MINTA-PELUK GITU….
        HUHU AKUMAH APA, KADANG BETE BACA TEMEN KECIL JADI JODOH CEM GINI /DIGOROK DITA/
        TERLEPAS DARI SI HAYONG-KARAKTERNYA UNYUK BINGGO HUHUHUHUHU
        NEROBOS MASUK, DAN NGEBLAK GITU :”

        DIKSINYA MAH DUH, NARASINYA GAKUKU BANGET KAKA SENPAI HIKSEU

        SUMPAH LAT INI NGOMONG APA KUTATAU DAN MALES MATIIN KAPSLOK JADI MIYANE INI GEDE SEMUA……BHAAAAK

        BYE KADITS
        JISOO’S TWIN AND JUN’S ❤
        JEAN

        Suka

      2. YAALLOH PADAHAL NIAT HATI INI GAK ADA MAKSUD BUAT BIKIN BAPER ANAK ORANG HUHUHU JADI RADA GIMANA INI AKU GAK ENAKAN ORANGNYA ;;;;;;;;;;; /insert sticker gorilla desperate/
        DAKU HARUS SUNGKEM SAMA JULS OK BAIQLAH SETELAH INI HARUS CUS MAMPIR KE LAPAK JULS HUHUHU ;;;;;;;;;;
        BETE KENAPA ATEUH AYGU JANGAN-JANGAN SENDIRINYA PENGALAMAN EA E E E EITS
        SENPAI APA UMUR DOANG SENPAI DIKSI MAH MASIH MENGENASKAN ;;;;;;;;;;;
        YAUDAH OWE JUGA MALES MATIIN CAPS JADI YHASUDALA BYE BYE MAKASIH BANYAK LAT ALIAS JEAN BTW KENAPA KAYAK ADA SONTREK JIN DAN JUN GITU PAS W BACA JUN SAMA JEAN /abaikan

        Suka

  1. Baper-ing……………………………………………………………………………………………………………… .-.

    AH KAKAK INI BIKIN BAPER MASA IH T_T/nangis guling-guling di pojokan/ LAGI DEMEN-DEMENNYA SAMA BANG WONU DAN SEKARANG APA? DAPET FIC KETJEH MACEM BEGINI BERCASTKAN BANG WONU PULA ITU RASANYA BIKIN BAPER MAKSIMAL KAK 😥 T_T MANA ITU POSTERNYA DI ATAS BIKIN MAKIN BAPER LAGI DUH T_T ASTAGA KAK ITU FEELNYA DAPET BANGET JADI PENGEN PUNYA TEMEN KAYA BANG WONU /baper lagi/ /pundung/ /peluk Bang Wonu/ /kemudian digampar Bang Sekop(?)/ OKE KAK MAAFKEUN DAKU YANG LAGI BAPER BANGET INI DAN DARIPADA KAKAK PUSING BACA KOMEN YANG ISINYA CAPSLOCK SEMUA INI LEBIH BAIK SAYA MENGAKHIRINYA SAMPAI DI SINI /.\ sekian kak KEEP WRITING!! ^0^

    Salam, Yulbam

    Suka

    1. HALO YULBAM! IYA NIH AKU JUGA BAPERI-ING MULU TIAP WONU SEKARANG GIMANA DONG KOQ DIA GANTENGAN SIH APA CUMA PERASAAN AKU AJA APA EMANG DIA ABIS UPGRADE SUSUK APA GIMANA HAH HAH HAH TOLONG JELASKAN /digampar Yulbam/
      Hihihi gapapa nyantai aja, btw makasih banyak udah mau mampir ke sini ya, Yulbam! :mrgreen:

      Suka

  2. UDAHLAH OWE MAH APA DIBANDING KAKDITA YG HANYA REMEHAN KERUPUK YG DISAPU DI WARUNG2… KAKDIT INI MAH ADUHAI SEKALI.. BAHASANYA.. CERITANYA.. TOKOH COWOKNY.. YG CEWEK ENTAHLAH.. OWE GA KENAL HAYOUNG /digampar

    MAAPKEUN DIRIKU YG MENYELAM BEGINDANG…LUP YAAA BUAT WONU /sepak hayoung

    Suka

    1. APA ATUH TRIS DA AKU JUGA HANYALAH REMAH-REMAH MASIH BANYAK YANG TULISANNYA LEBIH BAGUS MAH. MAKASIH YA TRIS POKOKNYA MAKASIH UDAH MAU NYEMPETIN MAMPIR OK ❤ /sepak wonu/ /disepak tris/

      Suka

  3. aw… aw… so sweet …manis manis gula gimana gitu…
    ngung mau komen apa lagi…. wonwoo-nya… terlihat bersinar dan mempesona…
    luv luv kak…?? keren dah ini… Lea 99line

    Suka

    1. kok aku mau ngakak dengan kata-kata bersinar dan mempersona……………untung kamu bukan nulis tampan dan berani (apa sih).
      panggil aja dita, atau ditjao, atau pacarnya jisoo juga boleh, salam kenal ya Lea! dan terima kasih sudah mau mampir ke sini! :mrgreen:

      Suka

  4. Hai Kak Dita! Salam kenal ya, aku Rida 97line hehe.
    Ini kenapa unyu sih sweet sweet gimana gitu aku suka ih~~~
    Aduh maap nih aku gabisa komentar panjang2 jadi ya segini aja gapapa ya XD

    Suka

  5. Yaampun Thor. Keren serius yaelah.
    Lama lama bisa mati baca ff wonwoo di blog ini.
    So sweet banget, ampe kena diabetes.
    Bye 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar