[Ficlet Mix] Lemah vs Lelah

tifaahand & zero404error presented :

Lemah vs Lelah

17’s Jeonghan & Jun; OC’s Lee Mary & Hong Jean

Ficlet || G || AU, College Life, Crack

.

Jatuh cinta itu bikin lemah bin lelah.

.

[Wen Junhui ft. Lemah]

.

Sudah seharian Junhui berlarian di koridor fakultasnya demi menghindari seseorang. Pun berlindung di balik sofa klub kala namanya terucap bibir seorang gadis.

“Ayolah Jung, katakan aku tidak ke sini hari ini.” Mukanya dibuat semelas mungkin menghadap Jeonghan–satu-satunya lelaki yang sedang berada di klub kala itu. Digunakannya suara selirih mungkin agar tidak terdengar sang pengetuk pintu.

“Oh, tapi kata Mary di jalan tadi ia berkata melihat Junhui kemari.” Suara di seberang masih kekeuh mempertanyakan, sementara Wen Junhui kini berkomat-kamit berharap ia segera berlalu.

“Mungkin tadi dia memang niat hendak kemari, tapi berbelok di ujung jalan.” Jeonghan mengendikkan bahunya, lantas mengumpat dalam hati. Ikut berharap semoga ucapannya dipercayai.

Beruntung, tak lama Jean–wanita yang sedari tadi mencari Junhui, mengembuskan napasnya, kemudian mengucap pamit dan undur diri.

“Dia sudah pergi.” Junghan berseru, membuat pemuda asal China itu mengubah posisi duduknya menuju kursi di sebelahnya.

“Thank’s sob!” Jun membuka mulut, lantas melanjutkan, “Aku tidak tahu apa jadinya jika aku benar-benar bertemu Jean hari ini.”

“Kalian bertengkar?” Setengah kesal, setengah iba Junghan mengajukan tanya. Dijawab cepat dengan gelengan kepala sang lawan bicara.

“Tidak. Dia cantik, Jung. Aku lemah.”

.

[Yoon Joenghan ft. Lelah]

.

“Jatuh cinta itu melelahkan.” Yoon Jeonghan bergumam, meletakkan kepalanya di atas meja kayu–satu-satunya meja pantas pakai yang ada di ruang klub drama, menghela napas, lantas berlagak seolah tenaganya baru saja diserap habis oleh spons kasat mata yang dinamakan cinta.

Jun, yang kebetulan ada di sampingnya, melirik penuh minat.

“Terjadi sesuatu?”

Sebut saja pemuda China bernama lengkap Wen Junhui ini punya ketertarikan khusus dengan kisah cinta Jeonghan. Sudah cukup lama dia penasaran dengan kelanjutan hubungan si pemuda (yang tidak juga berkembang) dengan salah seorang gadis tampan dari jurusan tetangga di fakultas yang sama.

“Tidak ada.”

“Hah?”

“Karena tidak ada itulah, makanya aku lelah.” Jeonghan bergumam lagi, tanpa ekspresi, dengan tatap mata yang terlihat begitu sayu dan mati. “Tidak ada pesan di Line, tidak ada panggilan tidak terjawab, tidak ada–” Jeonghan menghela napas”–tidak ada apapun. Apa kau percaya itu?”

“Mungkin dia sibuk. Tahu sendiri kalau dia aktif di banyak organisasi.”

“Tapi kan sekadar basa-basi tidak akan menyakiti, misalnya saja–“

Pintu menjeblak tiba-tiba.

“Jung, bisa bantu aku tidak? Ada sedikit masalah dengan klub jurnalis. Mereka ingin bertemu ketua klub drama.”

Doa Jeonghan dijawab tanpa jeda. Gadis itu sekarang ada di depan matanya, di sela pintu, dengan wajah penuh mengisyaratkan please-aku-sangat-butuh-bantuanmu.

“Oke! Aku akan segera ke sana!”

Tch. Lihat, siapa yang tadi bilang lelah dan sekarang malah tertawa-tawa dengan apa yang melelahkannya. Dia bahkan sampai lupa berpamitan pada Jun yang ada di sampingnya dan langsung ngeloyor pergi bersama Mary. Dasar pemuda yang sedang dimabuk cinta!

fin.