[Ficlet] – Of Girl, Waiting, and Certainty

Of Girl, Waiting, and Certainty

Starring

Seventeen’s Yoon Jeonghan and OC’s Yoon Jooeun

family/ficlet/PG-15 (for the harsh words)

.

Sudah menjadi hal yang lumrah bagi para wanita berjibaku dengan untaian kata tunggu

.

Sudah menjadi hal yang lumrah bagi para wanita berjibaku dengan untaian kata tunggu. Menunggu. Begitu pula yang Jooeun tahu selama 20 tahun ia bernapas. Menunggu ayahnya pulang demi sebuah peluk kala ia kecil dahulu. Atau menunggu ibu kembali dari pasar dengan berbagai macam jajanan yang dibawanya.

Pula menunggu Jeonghan—sang saudara kembar untuk kembali kepada kodratnya. Tidak. Jeonghan masih tetap lelaki kendati rambutnya tergerai melewati bahu. Masih tetap lelaki kendati tiap malam menelusup kamarnya mencari masker wajah yang dibelikan ibu. Masih tetap lelaki dengan menyukai gadis yang dapat ditilik tidak kalah cantik darinya, atau justru jadi terlihat tampan disandingnya. Entahlah.

Jooeun kembali menilik jarum jam di pergelangan tangannya. Sudah lebih limabelas menit dari perjanjian yang ia sepakati dengan Jeonghan untuk bertemu. Lihat saja apa yang akan lelaki itu dapatkan kala batang hidungnya nampak. Tagihan cokelat batangan? Ugh, itu terlalu murah. Bagaimana kalau ancaman akan rambutnya? Terlihat menarik, namun Jooeun tak mau ambil susah. Jika itu terjadi, bisa saja sebulan bahkan lebih bagi sang lelaki untuk tidak menyapanya dan menganggapnya angin lalu.

Sekali pun ia adalah saudara kembar—yang notabenenya—sudah bersama sejak mereka masih dalam kandungan, dapat dipastikan Jeonghan lebih sayang sang rambut—badai—cetar—membahana itu daripada dirinya. Cih, awas saja kalau-kalau sang gadis yang ditaksir kembali mencampakkannya, curhat saja sekalian dengan si rambut.

Masih dalam rangka menunggu Yoon Jeonghan yang bahkan tak mengangkat telepon Jooeun, gadis itu kembali mencak-mencak di tempatnya berdiri. Peduli apa dengan pejalan kaki yang tengah menyaksikan aksinya. Tak tahukah angin musim dingin masih berembus dengan kencang melewati tengkuk lehernya. Se-iya-nya lelaki itu mengiriminya pesan teks jika jadwal rapat, atau entah apa urusan penting yang disebutnya sejak semalam mengalami kemoloran.

Yoon Jeonghan sialan. Keparat. Mati saja.

Mulutnya masih komat-kamit merapal sumpah serapah untuk sang lelaki ketika pundaknya ditepuk pelan. Hampir saja ia hendak meneriaki si penepuk yang Jooeun yakini merupakan si keparat Jeonghan dan …

“Aku duluan Jung!”

Lelaki tampan yang baru saja melambai pada Jeonghan serta melempar senyum tipis padanya.

“Dia siapa?”

“Siapa apa? Aw.”

Jeonghan meringis. Jooeun mendesis.

Matanya mendelik beringas ke arah lelaki yang bahkan sudah meraih tangannya agar lekas melangkah. Ugh, jika Jooeun tahu ada makhluk setampan itu di tempat penting urusan seorang Yoon Jeonghan, seharusnya menunggu lelaki itu tidak akan semenjengkelkan ini. Pun tidak harus berdiri sekian lama di gerban depan ditemani desir angin yang menjamah kulit arinya.

“Dia sudah punya pacar, oke, menyerahlah.”

Jooeun mencebik, mencoba menarik tangannya dan membalas kemudian.

“Selama janur kuning belum melengkung pantang menyerah Jung.”

.fin

 

 

 

Sesungguhnyalah kutatau ini nulis apaan, niatnya mau birthday fic but since it really weird to read jadi entahlah /lat/

Anw

Happy Birthday BUDIR AYA YAYA ERNI SUHARIYATMI

SEMOGA YANG BAIK-BAIK SELALU MENYERTAIMU

MAIN JOGJA SINIH KAK KATANYA MAU PELUK /.\

TERAKHIR JANGAN GALAUIN MAS BREW MULU YES

BHAY

then mind to review?