[Ficlet] More Than A Traveller

More Than A Traveller

2017 © zero404error

17’s Vernon & OC’s Audrey

you can imagine Audrey as yourself

.

Ficlet (±500 words) || PG || AU, Slice of life, slight!romance

.

 

Audrey tahu, Vernon hanya singgah sementara, bukan untuk selamanya.

.

.

Audrey selalu tahu bahwa saat ini pasti akan tiba. Sejak pertama kali Vernon menginjakkan kaki di jejak-jejak peradaban negaranya, mengucapkan seuntai sapa ringan di depan pintu, lantas menyungging senyum tipis yang menggoda, Audrey segera tahu: Vernon hanya singgah sementara, bukan untuk selamanya.

Seperti kebanyakan orang-orang yang terdampar ke penginapan kecilnya, Vernon bilang, ia jatuh cinta pada keindahan negara Audrey; terpesona oleh kastil-kastilnya, alamnya yang menyimpan banyak rahasia, sungai-sungai yang melintas di sepanjang jalur sepeda, pegunungan yang berarak di sudut-sudut batas negara, dan tentu saja: Audrey. Abaikan saja yang terakhir, karena Audrey tahu itu hanya sekadar basa-basi tatap muka pertama belaka. Audrey tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Terutama jika yang mengatakannya adalah seorang pengelana berbaju lusuh, tetapi dengan senyum memesona.

Pun, sejak saat itu, selalu ada saja hal-hal yang tak mudah dijelaskan dengan logika. Tidak segera, namun setelah beberapa kali paksaan–dan terlalu banyak senyuman, Audrey mau tidak mau lebih sering mengiyakan ajakan Sang Pemuda Bermata Cokelat Muda untuk menjelajah setiap sudut buminya. Bersama, mereka melintasi setapak kecil di antara kuncup-kuncup bunga lonceng biru yang mekar setiap pertengahan April; merangkai jutaan Begonia menjadi karpet indah di pusat ibu kota setiap Agustus; juga menikmati keindahan kanal-kanal yang membelah kota setiap bulan September tahun-tahun ganjil tiba. Tanpa disuruh pun, di dapur penginapan kecilnya, Audrey akan dengan bangga membuat ramuan kakao padat paling lezat lantas memotong berkantong-kantong kentang untuk digoreng sebagai cemilan makan siang dalam petualangan mereka (dua-duanya adalah makanan asli negara Audrey, meski lebih dikenal sebagai milik negara tetangga).

Vernon bilang ingin lebih mengenal negara Audrey, dan entah sejak kapan, Audrey ingin lebih mengenal Vernon yang begitu mencintai negaranya.

Namun, cinta bukanlah rasa mutlak yang selalu menetap di setiap cerita. Ketika sepasang manik Vernon berpaling ke jejak semesta lain yang terbentang jauh di sana, Audrey tahu hati Vernon tak lagi sama.

“Sudah saatnya, eh?” Audrey menatap ransel cokelat besar yang kini berada di atas kasur penginapan. Barang-barang Vernon sudah diringkas hingga tidak ada yang tersisa–entah dijejalkan, entah ditata dengan rapi di dalam setiap kantong tasnya.

“Aku tidak akan pergi selamanya, Audrey.” Vernon tersenyum, menarik kepala ritsleting tasnya hingga gigi-giginya menutup sempurna. Tas itu kesayangannya, teman paling setia yang menemaninya melintas tiap batas negara. Dan tas itu pula yang akan menemani Vernon kembali melangkahkan kaki setelah sekian tahun singgah di negeri ini. Tas itu; bukan Audrey. Kaki Audrey dikunci rapat di bumi pertiwi. Dia punya tanggung jawab sebagai putri tertua, penerus bisnis keluarga, contoh yang baik untuk adik-adiknya. Dia tak bisa lari dari tanggung jawab begitu saja demi sebuah masa depan semu hanya karena sepetak hatinya begitu menginginkannya.

“Tapi bukan berarti kau juga akan kembali, ‘kan?” Lirih suara gadis itu meraih telinga Vernon. Pria itu bangkit, ransel bergelayut di punggung.

“Aku akan kembali. Pasti. Meski aku tidak tahu kapan waktu itu datang lagi.”

“Aku menyayangimu, Audrey …,” Vernon meraih tangan Audrey, ”… dan aku tidak akan pernah melupakanmu.” Sebuah kecupan ringan di pipi lalu Vernon begitu saja melenggang pergi, meninggalkan sebuah hati yang tadinya hampir penuh terisi dan secuil kekosongan yang tidak mungkin diganti.

Satu yang tidak Vernon sadari. Audrey tidak ingin jadi satu yang tak pernah dilupakan, ia ingin jadi satu yang menjadi alasan Vernon untuk selalu pulang.

-fin.

Haiii

Iseng-iseng berhadiah buat siapapun yang bisa menebak pertama kali negara mana yang jadi latar belakang fic ini 😁 (non staff svtffi)

ada satu buah ganci seperti ini buat kalian:

fanart dibuat sendiri oleh saya

itu cuma contoh aja, ya, nanti hasilnya bisa rikues, dan akan aku bikinkan fanart sesuai siapa yang kalian mau

Cuma buat satu orang saja, tapi siapa tahu kapan-kapan aku iseng bikin kuis lagi/g

Makasih udah mau baca ❤

-maippo

7 respons untuk ‘[Ficlet] More Than A Traveller

  1. Belgia bukan? Setahuku kentang goreng dan coklat asalnya dari Belgia. Terus kan Belgia termasuk salah satu negara yang terkenal karena kanalnya hehe

    Disukai oleh 1 orang

    1. Iyesss, bener banget XD, Belgia jawaban yg bener, dan buat detail hadiah dkk bisa pm lineku ya: ninomaezen, atau dm IG (@ninomaezen) juga bisa, tapi mungkin kalau IG agak slowresp 😅

      Suka

  2. DEMNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN!!!!!!!
    SI KAKAK KAN GA BILANGBILANG BAWA DUO BOCIL INI TOLONG AKU SUBUHSUBUH BAPER HUHUHUHUHUHUHUHUHU :(((((((((((((((

    kenapasiyyyyyyyyyy ga audrey ga vernon hobinya bikin hubungan ngegantung mulu kan kzl aqu /lat/ mbuh kak mbuh quqangen mb audrey unchhhhhhhh sayang vernon sini kamu tak ciyom siniiiiiiiiii wkwkwkwkwwkwkwkwkwk

    Suka

    1. Yha kan aku bikinnya udah kemaren2 kak wkwkwkwk

      Yha lagian si kakak sibuk jadi yaudah comot audrey aja yg cocok muka bulenya, kalau mb meri jadi yg punya penginapan g jadi laku adanya orz

      udah terima nasip aja mb, vernon audrey tyda untuk bersama, aw

      Suka

Tinggalkan komentar